Minggu, 27 Februari 2011

Aisha


Wajah ini milik Bibi Aisha. Usianya 18 tahun. Ia adalah perempuan korban Taliban. Di kampung halamannya di pelosok Oruzghan, sebuah provinsi di Afganistan. Ia harus menjalani eksekusi potong hidung dan telinga lantaran meninggalkan suami. Bibi kabur dari suaminya karena sering di lecehkan dan disiksa. Eksekusi pemotongan itu, ironisnya, dilakukan oleh suaminya sendiri dan saudara iparnya.
Saat eksekusi Bibi pingsan, dengan berlumur darah ia kemudian ditinggal pergi agar mati kehabisan darah di pegunungan. Allah berkehendak lain, Bibi dapat siuman dan dengan merangkak Bibi menuju rumah kakeknya. Ia kemudian dibawa pekerja kemanusiaan ke Pos medis Amerika Serikat di tempat pengungsian perempuan di Kabul. Setelah beberapa lama di sana, dia dibawa ke Amerika Serikat, tempat dia mendapat konseling dan operasi pemulihan wajah di sana.

Potret  Aisha dengan pengambilan yang sederhana ini dilakukan oleh Jodi Bieber. Fotografer wanita asal Afrika Selatan .Foto ini kemudian terpilih dari 108.059 foto menjadi foto terbaik dalam World Press Photo 2010. 

Anggota juri Ruth Eichhorn menilai foto itu sebuah gambar yang luar biasa kuat. "Dia menyebarkan pesan yang sangat kuat ke dunia, tentang 50 persen penduduk yang adalah perempuan, begitu banyak yang masih hidup dalam keadaan menyedihkan, menderia kekerasan. Foto ini kuat karena perempuan terlihat begitu bermartabat, ikonik," katanya.

"Ini akan menjadi salah satu foto abadi--dan kita mungkin hanya punya sepuluh sepanjang hidup kita--sehingga jika seseorang mengatakan, 'you know, gambar gadis itu yang...,' maka Anda tahu persis apa yang dia maksud," kata David Burnett, ketua dewan juri, dalam rilis di situs World Press Photo.


FFoto Aisha Sekarang












sumber : http://www.siaganews.com dan www.kompas.com

PS :
Allah SWT dalam surah Annisa menyatakan "pergaulilah istri-istrimu dengan sebaik-baiknya". Demikian juga Rasullah SAW, dalam hadistnya Beliau berpesan : jangan kalian memukul istri (istri) kalian.., atau kalaupun akhirnya terpaksa memukul, pukullah dgn mendidik di daerah yg tak membahayakan, dilarang keras memukul istri di wajahnya. (Kalau memukul di wajah saja kita dilarang, apalagi memotong, melukai, dan merusaknya)

Meski begitu dalam kehidupan Rasullah SAW, tidak pernah sekalipun Beliau memukul istri-istrinya.

Beliau mengajarkan apabila istri kalian melakukan hal2 yg tidak disukai Allah dan Rasulnya, maka pertama : Nasehatilah dia dengan baik. Apabila masih saja, maka kedua : Keraskan suaramu, apabila tidak mempan juga maka langkah ketiga adalah : Pisah "tidur".

Apabila kesemuanya tidak mempan juga, sudah tentu dia bukan istri yang baikkan ?...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar